Muktamar X PPP Ricuh: Mardiono Terpilih Aklamasi di Tengah Protes dan Aksi Walk Out. – Muktamar X PPP menjadi sorotan utama dengan dinamika yang memanas. Perhelatan akbar partai berlambang ka’bah ini diwarnai berbagai peristiwa menarik, mulai dari pemilihan ketua umum hingga aksi protes yang berujung pada walk out. Ketegangan politik mencapai puncaknya saat Mardiono terpilih secara aklamasi, memicu gelombang reaksi dari berbagai pihak.
Peristiwa ini mencerminkan kompleksitas dalam tubuh partai, menyoroti perbedaan pandangan, serta tantangan yang dihadapi dalam proses demokrasi internal. Kericuhan dan aksi walk out memberikan gambaran jelas tentang gejolak yang terjadi, serta potensi dampak jangka panjang bagi PPP.
Latar Belakang Muktamar X PPP: Muktamar X PPP Ricuh: Mardiono Terpilih Aklamasi Di Tengah Protes Dan Aksi Walk Out.
Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi sorotan utama publik setelah diwarnai kericuhan dan aksi walk out. Peristiwa ini tidak hanya menyoroti dinamika internal partai, tetapi juga memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi dalam proses konsolidasi dan regenerasi kepemimpinan. Berikut adalah penjabaran mendalam mengenai latar belakang penyelenggaraan Muktamar X PPP.
Detail Muktamar X PPP

Muktamar X PPP diselenggarakan pada tanggal 15-18 Desember 2020 di Makassar, Sulawesi Selatan. Tujuan utama dari penyelenggaraan muktamar ini adalah untuk memilih ketua umum baru periode 2021-2026, menyusun program kerja partai, serta merumuskan arah kebijakan partai ke depan. Muktamar juga menjadi forum konsolidasi internal, evaluasi kinerja, dan penyusunan strategi menghadapi tantangan politik di masa mendatang.
Peran dan Posisi Mardiono
Sebelum terjadinya kericuhan, Mardiono menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP. Posisi ini diemban setelah mundurnya Suharso Monoarfa. Sebagai Plt Ketua Umum, Mardiono memiliki peran sentral dalam memimpin partai, memfasilitasi penyelenggaraan muktamar, dan menjaga stabilitas internal partai.
Faktor Pemicu Kericuhan
Beberapa faktor yang memicu terjadinya kericuhan dalam Muktamar X PPP meliputi:
- Perbedaan Pandangan dalam Pemilihan: Terdapat perbedaan pendapat yang tajam mengenai mekanisme pemilihan ketua umum dan calon yang akan dipilih.
- Proses Pemilihan yang Dianggap Tidak Transparan: Sebagian peserta muktamar menilai proses pemilihan tidak transparan dan cenderung menguntungkan pihak tertentu.
- Munculnya Dugaan Intervensi: Isu adanya intervensi dari pihak eksternal dalam proses pemilihan juga memicu ketegangan.
- Kekecewaan Terhadap Keputusan Panitia: Beberapa keputusan panitia muktamar yang dianggap kontroversial memicu protes dari sejumlah peserta.
Kronologi Peristiwa

Berikut adalah bagan alur yang menggambarkan kronologi peristiwa dari awal hingga akhir Muktamar X PPP:
- Pembukaan Muktamar: Muktamar X PPP dibuka dengan agenda seremonial dan pidato dari tokoh-tokoh penting partai.
- Proses Pemilihan Ketua Umum: Dimulai proses pemilihan ketua umum yang diwarnai perdebatan dan perbedaan pandangan.
- Munculnya Protes: Sejumlah peserta menyampaikan protes terhadap mekanisme pemilihan dan calon yang ada.
- Kericuhan: Terjadi kericuhan di tengah proses pemilihan akibat ketegangan yang memuncak.
- Aksi Walk Out: Sejumlah peserta melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes terhadap hasil pemilihan.
- Pemilihan Aklamasi: Mardiono terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi di tengah situasi yang tidak kondusif.
- Penutupan Muktamar: Muktamar X PPP ditutup dengan agenda seremonial dan pidato penutup.
Tokoh-Tokoh Penting, Muktamar X PPP Ricuh: Mardiono Terpilih Aklamasi di Tengah Protes dan Aksi Walk Out.
Berikut adalah daftar tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam Muktamar X PPP, beserta peran dan posisinya:
- Mardiono: Plt Ketua Umum PPP (sebelum terpilih), kemudian terpilih sebagai Ketua Umum.
- Suharso Monoarfa: Mantan Ketua Umum PPP.
- Panitia Muktamar: Bertanggung jawab atas penyelenggaraan muktamar, termasuk proses pemilihan.
- Peserta Muktamar: Terdiri dari pengurus partai dari berbagai tingkatan, memiliki hak suara dalam pemilihan.
- Tokoh Senior PPP: Memiliki peran sebagai penasihat dan memberikan arahan dalam proses muktamar.